Jam 21.00

Kamis, 30 Oktober 2008









Ada dua hal dari semesta ini yang paling kucintai.
Malam dan hujan
seperti malam ini.
Bukannya menggarap tugas yag menumpuk, otakku malah dipenuhi oleh seliweran debu-debu kenangan yang berjumpalitan keluar dari bawah pikirku.
Maklum lah aku dulu suka sekali keluar malam yang hobinya bercinta dengan malam.
malam..
aku dulu pernah sangat…sangat…mencintainya.
bau nya yang khas liar dan eksotis tapi santun dan bersahaja.
aku jadi ingat malam-malamku..
tempat yang paling sering kuhabisakan malam, ada senthong sadhar, pondok sadhar, gelanggang ugm, kuncen cosu, sampai di setiap pinggir trotaor jalan pernah kulalui bersama malamku
wuahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh aku rindu betul !!!!!!!!

Aku juga suka hujan.
Entah mulai kapan aku menyukai hujan.
hujan itu wangi.
hujan itu dingin.
hujan itu romantis melankolis puitis.
hujan itu selalu dapat membuka paksa kenangan-kenangan yang sudah tersimpan rapat di memori bawah sadarku.
Dimanapun dan kapan pun aku berada, jika hujan datang, aku selalu menyempatkan diri untuk menyapa nya dari balik jendela atau sekedar mengulurkan jemari ku terkena tetesannya.
Bagiku semua kenangan yang berkesan, terjadi ketika ada hujan.
entah itu memang benar atau hanya karena begitu sukanya aku dengan hujan.

tapi aku tidak begitu suka ketika hujan di malam hari.
karena sering buat mati lampu.
dan aku benci dengan kegelapan.
sangat benci !

DAFTAR ORANG BAIK

Senin, 20 Oktober 2008

Label baru ini kupersembahkan untuk keharmonisan kehidupan dan sebagai penyemangat bahwa masih ada segelintir orang baik yang bisa mengubah dunia.
Orang-orang ini adalah orang disekitarku yang mungkin hanya selintas kulihat dan sempat terekan dalam pikiranku.
1. Regina Dwentiza Yuen
Kubuka lembar tulisanku ini dengan mencantumkan Yuen sebagai orang pertama dalam daftar orang baik ku ini.
Yuen adalah muridku umurnya belum genap 8 tahun. kelas 1 SD.
Yuen sama seperti anak-anak yang lain, aktif, ribut, nangis, teriak-teriak.
Dia menjadi tidak biasa di mataku ketika pada suatu waktu aku masuk dalam kelasku sambil mengumumkan berita duka cita seorang bapak siswi kelas 6 meninggal dunia dan kami meminta sumbangan sukarela dari seluruh siswa.
Para muridku pun mulai gelisah membuka dompetnya, menyisihkan uang sakunya untuk disumbangkan. Ada yang seratus sampai seribu rupiah. Dan sampailah aku di depan Yuen. Dengan polosnya dia membuka dompetnya dan mengeluarkan selembar 20.000 an yang masih anyar kinyis-kinyis keluaran bank untuk disumbangkan.
Waktu itu aku sampai harus menanyakan berkali-kali tentang keseriusannya hendak menyumbangakn uang sebesar itu. Yuen hanya menjawab, "Gak pa pa miss, aku rela koq, mama ku juga gak marah, kalo itu untuk sumbangan. aku juga ikut sedih kalo papa ku meninggal"
Bagi Yuen 20.000 tidaklah besar untuk memberikan kasih pada teman yang sedang berkesusahan.
Sungguh aku belajar banyak hal pada waktu itu. Betapa seorang anak kecil bisa memberi ku pelajaran tentang ketulusan.
Terimakasih Yuen.
(hari ini Yuen mimisan hebat banyak darah keluar dari hidungnya, namun hebatnya dia malah sangat tenang dan bersikap seakan tidak terjadi apa-apa, "tenang miss,nanti juga kering hehehe")


Photobucket

2. PENJAGA WARNET

kemarin aku menyempatkan ke warnet setelah selama sepekan penat banget dengan acara-acara di sekolahku. ketika aku sedang memakirkan motorku, terdengar suara tabrakan kendaraan di depan warnet. kontan, orang banyak berlari. namun sayang, mereka hanya melihat tidak membantu. mereka sibuk mengomentari betapa kasihannya ibu yang ditabrak itu. aku memilih untuk masuk ke warnet karena diburu waktu. ketika aku masuk, tidak ada penjaga warnet yang biasanya menyambut dengan sapaan manisnya. rupanya si mas penjaga sedang sibuk berjalan kesana kemari mencari obat merah dan perangkatnya untuk membantu si ibu yang tertabrak. dia nampak kebingungan dan cemas.

bagiku ini menarik. karena si mas itu berani keluar dari zona nyamannya di kursi empuk dengan ac sejuk untuk keluar membantu korban tabrak lari itu dengan darah dimana-mana. dan yang lebih menarik lagi, dia melakukannya dengan spontan, tanpa dipikir dulu, tanpa dianalisa dulu.

mungkin (bagiku juga) kespontanan orang untuk melakukan hal positif inilah yang semakin banyak ditinggalkan oleh banyak orang. untuk membantu orang lain, kita cenderung untuk berpikir lama untuk mengiyakan.

untung-rugi, benar-salah, capek-nyaman, menjadi sebuah jurang pemikiran kita terhadap apa yang dinamakan "ketulusan"

hari ini aku belajar untuk spontan berbuat baik.

3. pak parkir dan pak becak

aku teringat sebuah pengalaman sebulan lalu. waktu itu hujan sangat lebat mengguyur jogja. aku kehujanan dan tidak bawa mantol. maka dengan sangat amat terpaksa aku harus berteduh di depan sebuah toko. ternyata sudah ramai orang juga senasib denganku, takut dengan air hujan, dan berteduh. sekitar setengah jam kemudian, hujan tidak menampakkan tanda untuk berhenti malah semakin deras disertai angin dan geledek disana sini. di depan toko tempatku berteduh, terlihat beberapa motor yang lalu lalang, dan tidak sedikit yang terjebak macet karena mesin motor kemasukan air dan harus mendorongnya. di depan toko itu juga nampak genangan air sudah semakin meninggi karena tersumbat oleh kotoran dan sampah.

ketika aku sedang asyik melamun (I love rain muchly!), tiba-tiba datanglah dua orang bapak-bapak tua. sepertinya mereka adalah pak parkir dan pak becak yang sedari tadi juga ikut berteduh di samping toko. mereka berjalan, melangkahkan kaki ke depan toko membawa linggis, dengan diguyur hujan yang lebat, mereka terus berjalan sampai di depan sebuah lubang gorong-gorong. lalu mereka (aku yakin tidak ada orang yang menyuruhnya), dengan semangat membara, mencoba mencukil tutup gorong-gorong itu, supaya air hujan bisa langsung mengalir kebawah. dan 10 menit kemudian mereka berhasil. sungguh luar biasa dampaknya. karena setelah itu, motor-motor tak ada lagi yang macet di tengah jalan dan lalu lintas berjalan dengan lancar.

hmmm..i learn many things. satu hal, pak parkir dan pak becak melakukan suatu tindakan sederhana, pastinya, mulai dari ketulusan mereka pribadi. tidak ada yang menyuruh, karena mereka bukan pegawai yang punya atasan. karena saat ini, banyak orang baru akan melakukan suatu hal yang baik, jika itu adalah atas perintah dari atasannya, atau itu adalah suruhan dari orang yang disayanginya.

namun hari ini, pak becak dan pak parkir, mengajarkanku untuk berbuat baiklah dengan semua dan untuk semua, mulai dari dirimu.


POSESIF

Kamis, 16 Oktober 2008

Photobucket

melihat mu
melihat nya
melihat ku
menutup mata
untuk tahu
hanya aku
di
matamu
bibirmu
hatimu
nafas
mu
(begitu panjang waktu menyilakan kita untuk meraut benang kenangan yang tertinggal pada kardus dan halte bis di pinggir kaki lima kota kita,
hingga tak terasa malam sudah datang menawarkan selalu kemilau bintang untuk bangun kembali pada sejuk embun pagi.
selalu begitu dan terus begitu.
berlarilah terus,
kalau itu bisa membuat mu tak kembali
aku lebih memilih tinggal disini
sampai nanti saatnya
pelaku peran berganti cerita
capek! )

CENTANG PARENTANG BAHASA INDONESIA NAN INGGRIS SOK KEMAYU

Rabu, 15 Oktober 2008



Photobucket

Langsung saja.
Menurutku banyak sekolah jaman sekarang LATAH.
Aku melihat maraknya penggunaan bahasa inggris di banyak sekolah saat ini
Mereka pikir dengan menggunakan bahasa inggris se-sering mungkin bisa membuat sekolahannya mendapatkan sebuah pengakuan SEKOLAH BERBASIS INTERNASIONAL.

Memangnya kenapa kita tidak berbangga dengan sekolah berbasis nasional?!
Memangnya indonseia tidak cukup keren untuk bisa dijadikan basis pijakan pendidikan?!

Penggunaan bahasa inggris yang sudah semakin menggila ini membuat jauh dalam hatiku khawatir betul dengan perkembangan anak negeri ini.
Generasi nantinya hanyalah generasi yang lebih mengenal SPIDERMAN ketimbang PANDAWA LIMA, generasi yang latah dan bingung, karena sedari dini mereka sudah disodori dicekoki dua bahasa yang sangat jauh berbeda.

Ini betul terjadi dengan salah satu muridku yang lebih mengenal kata 'banana; ketimbang 'pisang, dimana dia, seorang anak palygroup harus berhadapan dengan dua rakasasa bahasa yang harus dia pilih dan fahami.

Media juga sih yang turut berperan dalam kekkacauan ini.
COba tengok beberapa program Metro Tv.
HEADLINE NEWS, bisa kan diganti dengan (misal) BERITA UTAMA, atau TODAYS DIALOGUE, bisa to diubah PERCAKAPAN HARI INI.
Apakah BAHASA INDONESIA sudah tidak lagi menjual untuk komersialisasi dunia pertelevisian kita ini?
Sebenarnya menurutku, masalah menjual atau tidak, keren atau tidak keren, gaul atau tidak gaul, modern aau tidak modern, hanyalah masalah KEBIASAAN.
Dan aku yakin kita bisa membentuk dan membiasakan itu semua.

Wahai kawan,
Sebenarnya para pahlawan kita sudah cukup arif dengan meproklamirkan SUMPAH PEMUDA.
Dimana di dalamnya tertera dengan jelas bahwa SATU BAHASA BAHASA INDONESIA.
Tapi, sekarang mari kita lihat bersama para selebritis aktor televisi yang asyik menggabungkan berbagai macam bahasa dalam setiap ucapannya.
Dengan gaya bibir yang agak monyong maju ke depan dan lidah yang agak basah-basah celat, mereka bangga dengan BAHASA INGGRIS yang dipadukan Bahasa Indonesia.

Banyak orang sekarang lupa bahwa mereka eek, pipis, mati, kawin, kerja, lahir di bumi pertiwi INDONESIA yang sudah mempunyai bahasa yang sangat apik.
Dengan rela-nya (dan bahkan sukacita) kita biarkan Inggris menjadi trend kebiasaan kita yang baru yang cepat atau lambat bisa menggantikan kedudukan Bahasa Indonesia.

Aku adalah seorang sarjana Bahasa Inggris, yang dengan sedikit konfrontasi disana-disini menjadi koordinator program bilingual di sekolahku.
Aku sebenarnya sangat tidak setuju sama sekali dengan BILINGUAL atau TRILINGUAL atau apalah itu.
Tapi dengan sedikit kecurangan aku mengubah pelan-pelan konsep bilingual, menjadi yang lebih santun dan tidak membingungkan anak. Walau pun itu telah membuatku harus memutar otak, mencari konsep, melototoin artikel, cari sumber sana sini, hanya supaya Bahasa Indonesia tetap berjaya di hati anak-anakku.

Aku hanya ingin mengajak, mari kita kembalikan bahasa ke porsi dan posisinya masing-masing
Biarkan Bahasa Inggris tetap diajarkan di sekolah-sekolah sebagai salah satu ilmu yang memang khusus dipelajari.
Dan biarkan Bahasa Indonesia tetap bangga kita ucapkan sehari-hari dengan baik dan benar.

sepertinya itu lebih bijak.

kenapa?

Senin, 13 Oktober 2008

PENGUMUMAN

Jumat, 10 Oktober 2008





siapa tahu ini anjing jenis apa ya?

JUMAT SERU



Hari ini aku dan murid-muridku kerja bakti.
sebelumnya kita senam sehat dan jalan sehat keliling kampung.
anak-anak senang campur capek, maklum lah ini pertama buat mereka yang kelas 1.

Begitu sampai disekolah setelah keliling2, mereka langung menyerbu bekal masing-masing. Tapi ada juga yang asyik menyatroni makanan temannya karena lupa tidak bawa bekal.




















Selang setengah jam, kita lanjutkan dengan kerja bakti, bersih-bersih ruangan kelas.



Tapi yang namanya anak kelas 1 bersihbersih jadinya malah tambah bikin kotor :)

Selesai kerja, kita fotooooo-fotooooo :)










NAH dan ibu kupu-kupu


‘Semoga rahmat Tuhan menyertai anda semua, pergilah dan sebarkanlah, kalian diutus. Amin’
Perlahan umat mulai beringsut dari kursi dan rapi satu-satu keluar sambil tak lupa mencelupkan jarinya ke air suci dan membuat tanda salib.
Di sudut salah satu kursi, tersebutlah seorang wanita memandang nanar patung Ibu Maria sambil tangan rapuhnya tak hentinya memegang rosario dan mengucap lirih ‘ampunilah dosa kami,,.ampunilah dosa kami’. Wajahnya yang kurus, tonjolan tulang pipinya nampak, matanya cekung dan redup, air matanya ia biarkan terus mengalir, sesekali ia seka dengan kerah baju tuanya.
Wanita itu perlahan melangkah ke depan, berlutut di bawah patung Ibu Maria.
Sebatang lilin putih dipasangnya pelan dibawah telapak kaki patung Bunda Maria. Bunda yang selama ini menjadi bayangan dan penguat hidupnya.
Dipandanginya terus nyala lilin yang menggeliat-geliat, menerangi ruang Gereja yang kini lengang.
Wanita itu bernama Nah.


Nama yang singkat, sesingkat umur hidupnya. 6 bulan lalu Nah pergi ke berobat karena sudah lama dia meresahkan penyakit yang lama menggerogoti dirinya. Di hari itu dokter berbicara kepadanya. Perkataan yang tidak akan pernah akan Nah lupakan seumur hidupnya,

“Ibu Nah, maaf harus saya katakan, berdasarkan tes yang sudah dilaksanakan, ternyata Ibu Nah positif terkena HIV AIDS”, ucap sang Dokter seakan menjadi malaikat pencabut nyawa Nah. Setelah mendengar hal itu, dunia Nah seakan berhenti berputar. Semua bergerak tak beraturan. Jantung Nah berdegup dengan kencang, keringat dingin berpeluh di keningnya. Jemari Nah yang sedari tadi memilin ujung kemejanya, menjadi basah karena keringat dingin yang membasahi.
“Dokter, tapi saya sedang hamil. Sudah 2 bulan” ucap Nah lirih, hampir tak terdengar.
“Maaf Bu, tapi kemungkinan besar anak Ibu akan terinfeksi HIV juga. Mohon ini dipikirkan”.



Nah pun melangkah pergi dengan lunglai. Wajah-wajah yang ditemuinya sepanjang lorong rumah sakit seakan menertawakan dirinya. Sempat melintas seorang anak berwajah mungil menggamit tangan ibunya, keduanya tertawa terbahak, tak ada duka, tak ada luka. Nah tertegun. Berharap kalau ini semua hanyalah mimpi buruk semalam. Namun Nah sadar walau berulangkali dia menyubiti lengannya, ini semua bukanlah mimpi. HIV AIDS adalah suatu reaksi sebab-akibat akan sebuah pilihan hidup yang Nah jalani. Seharusnya Nah sudah menyiapkan diri untuk itu, seperti setiap malam malam Nah menyiapkan dirinya untuk dibayar dengan rupiah. Semestinya Nah tak perlu kaget jika dia sadar kalau pelacur pasti akan akrab dengan penyakit.
Nah seorang wanita yang biasa dipanggil kupu-kupu malam. Dan sebenarnya sudah setengah tahun ini Nah bersusah payah bermetamorfosa untuk meninggalkan kehidupan pelacurnya dengan membersihkan dirinya. Nah menyiapkan dirinya untuk bisa berganti menjadi kupu-kupu suci. Namun memang semua butuh proses. Dan Nah tidak siap dengan itu. Nah tidak siap dengan pembuktian sang waktu, bahwa dia sudah terlambat. Kupu-kupu itu tidak akan pernah lahir. Dia terlanjur sakit dan membusuk dengan mengandung manusia baru yang seharusnya bisa hadir di dunia.



Nah tiba di persimpangan. Mana jalan yang harus dia pilih. Menolak cinta Tuhan dengan menggugurkan kandungannya atau membiarkan si anak lahir dengan penyakit?
Di gereja itu tinggalah Nah seorang diri ditemani cahaya lilin terbias dia wajah lesunya. Dari balik jendela terlihat hujan deras mengguyur, menebarkan wewangian tanah, namun tak sedikitpun membuat Nah merasa lega.
Kembali diuntainya satu persatu bulir rosario, hingga tak tahu sudah sampai berapa kali Nah melafal salam maria, bapa kami, kemuliaan. Hari ini genap 4 bulan usia kandungan Nah. Tendangan dan geliat si kecil mulai terasa jauh di dalam rahim Nah. Pastinya jari mungil dan tubuh mungil anak Nah sudah mulai terbentuk. Seorang manusia sudah bersiap hadir ke dunia. Tinggal pilihan sang ibu lah yang menentukan semuanya.
“Salam Malia penuh lahmat tuhan seltamu telpujilah engkau diantala wanita dan telpujilah buah tubuh Mu Yesus. Santa Malia bunda allah doakanlah kami yang beldosa ini sekalang dan waktu kami mati. amin”
Nah menghentikan untaian doanya ketika tahu ada seorang lain di gereja ini. seorang anak kecil perempuan berlutut memanjatkan doa salam maria ditemani dengan ibunya yang sangat cantik mengenakan gaun berwarna putih.
“Luna, yuk sekarang kita pulang. sudah selesai kan doanya.
“sebental bu, aku kan belum beldoa sama Tuhan Yesus. nanti Yesus ili tama bunda malia lho. bapa kami yang ada di dalam sulga, dimuliakanlah namamu datanglah kelajaanMu, jadilah kehendakmu diatas bumi sepelti di dalam sulga.belilalh kami lejeki pada hali ini dan ampunilah keslaahan kami sepelti kami pun mengampuni yang belsalah kepada kami dan janganlah masukkan kami kedalam pelcobaan tetapi bebaskanlah kami dali segala yang jahat.amin”
“dah. aku dah selesai. ayo kita pulang. mamaku dah nunggu. pasti besok mama sembuh. aku dah doa cama yesus bunda malia. meleka kan...










(belum selesai,,,hihihi. maap ya)


La.

kepada waktu

Senin, 06 Oktober 2008

aku meletakkannya pelan
diatas rak buku yang paling tinggi
ku sisihkan sebentar debu debu di wajahnya
untuk sejenak kupandangi
mau sampai kapan?

...

tak sadar sudah lama patung itu bertengger di rak sudut kamarku.
sudah bertahun-tahun tak kubersihkan,
banyak noda dan sarang laba-laba menghiasi tubuh kakunya.
cat lapisan kayunya terkelupas di terjang jaman,
namun manisnya kenangan tak lekang di sapu waktu.
kini, sudah saatnya memang kusapa kembali
membasuh debu dan kotoran yang melekat
agar bersih dan bersinar seperti dulu lagi

...

ku urungkan niat untuk memajangnya
lebih baik ku simpan saja di kardus sepatuku
bersama kenangan lain yang tertinggal
yang kadang baunya menusuk hidung

...

ya, lebih baik begitu saja.



NEW COMER

Rabu, 01 Oktober 2008



akhirnya punya anjing baru !!!

namanya TILO MATILO

kemarin puup sembarangan dan muntah-muntah tengah malam karena kekenyangan.

semoga Tilo bisa menggantikan posisi Dido yang telah mati seminggu lalu.