DIDO

Sabtu, 13 September 2008


Bukan maksudku untuk menyamai cerita seorang kawan yang baru saja kehilangan anjingnya. Namun aku juga baru saja mengalami kisah serupa namun tak sama.
Kemarin sepulang aku dari sekolah, aku tidak menemukan anjingku di singgasananya.
Baru kutahu cerita sedetailnya dari adikku bahwa Dido, begitu nama anjingku, keluar dari gerbang depan dan tertabrak motor dua kali.
Rasa sedih campur bingung karena bukan hanya anjingku yang terluka tapi juga si pengendara motor juga terjatuh dari motornya.
Rasa haru biru menggelayut karena Dido semalaman tak pulang.
Siulanku yang biasa untuk memanggilnya, tak mempan kali ini.
Dido hilang! mungkin mati!
Huahuahuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.......

Dido,Si anjing kampung yang tak tampan dan bodoh ini sebenarnya sangat berjasa menunggui rumahku.
Walau otaknya kecil, namun gonggongannya cukup bisa membuat orang berpikir 2 kali untuk menyatroni rumahku.
Dido juga termasuk anjing omnivora, pemakan segala, mulai dari ampas teh, tempe bosok, nasi basi, jeruk, pisang dan kulitnya, sampai makanan enak khusus kaumnya.
Hik!

Semalaman tak bisa tidur.

Pagi ini,
aku bersiap berangkat sekolah dengan membuka gerbang dan mengeluarkan motorku.
Belum sempat kustarter motor, tiba tiba munculah
sesosok mahluk hitam pendek
jalan tertatih-tatih

DIDO PULANG!

tapi kakinya patah..hik :(

tapi yang penting dia kembali dan bisa menghabiskan sisa makanan lagi.
hihihihi

2 komentar:

deFranco mengatakan...

Siallll...kirain judulnya DILDO, huahahaha...tiwas wes semangat le moco...btw anjing sampeyan namanya sama dengan penyayi paporit saya, hiks....

Nanoq da Kansas mengatakan...

Dido pulang??!!!!!
Duh senengnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
:):):):):):):):):)

Soal kakinya yang patah kamu gak usah kuatir. Setidaknya 10 sampe 14 hari akan sembuh sendiri. Menurut nenekku (alm), hewan yang terluka atau patah tulang selalu ditolong jin. Hiiii, tapi aku sering buktikan kebenarannya.