DAFTAR ORANG BAIK

Senin, 20 Oktober 2008

Label baru ini kupersembahkan untuk keharmonisan kehidupan dan sebagai penyemangat bahwa masih ada segelintir orang baik yang bisa mengubah dunia.
Orang-orang ini adalah orang disekitarku yang mungkin hanya selintas kulihat dan sempat terekan dalam pikiranku.
1. Regina Dwentiza Yuen
Kubuka lembar tulisanku ini dengan mencantumkan Yuen sebagai orang pertama dalam daftar orang baik ku ini.
Yuen adalah muridku umurnya belum genap 8 tahun. kelas 1 SD.
Yuen sama seperti anak-anak yang lain, aktif, ribut, nangis, teriak-teriak.
Dia menjadi tidak biasa di mataku ketika pada suatu waktu aku masuk dalam kelasku sambil mengumumkan berita duka cita seorang bapak siswi kelas 6 meninggal dunia dan kami meminta sumbangan sukarela dari seluruh siswa.
Para muridku pun mulai gelisah membuka dompetnya, menyisihkan uang sakunya untuk disumbangkan. Ada yang seratus sampai seribu rupiah. Dan sampailah aku di depan Yuen. Dengan polosnya dia membuka dompetnya dan mengeluarkan selembar 20.000 an yang masih anyar kinyis-kinyis keluaran bank untuk disumbangkan.
Waktu itu aku sampai harus menanyakan berkali-kali tentang keseriusannya hendak menyumbangakn uang sebesar itu. Yuen hanya menjawab, "Gak pa pa miss, aku rela koq, mama ku juga gak marah, kalo itu untuk sumbangan. aku juga ikut sedih kalo papa ku meninggal"
Bagi Yuen 20.000 tidaklah besar untuk memberikan kasih pada teman yang sedang berkesusahan.
Sungguh aku belajar banyak hal pada waktu itu. Betapa seorang anak kecil bisa memberi ku pelajaran tentang ketulusan.
Terimakasih Yuen.
(hari ini Yuen mimisan hebat banyak darah keluar dari hidungnya, namun hebatnya dia malah sangat tenang dan bersikap seakan tidak terjadi apa-apa, "tenang miss,nanti juga kering hehehe")


Photobucket

2. PENJAGA WARNET

kemarin aku menyempatkan ke warnet setelah selama sepekan penat banget dengan acara-acara di sekolahku. ketika aku sedang memakirkan motorku, terdengar suara tabrakan kendaraan di depan warnet. kontan, orang banyak berlari. namun sayang, mereka hanya melihat tidak membantu. mereka sibuk mengomentari betapa kasihannya ibu yang ditabrak itu. aku memilih untuk masuk ke warnet karena diburu waktu. ketika aku masuk, tidak ada penjaga warnet yang biasanya menyambut dengan sapaan manisnya. rupanya si mas penjaga sedang sibuk berjalan kesana kemari mencari obat merah dan perangkatnya untuk membantu si ibu yang tertabrak. dia nampak kebingungan dan cemas.

bagiku ini menarik. karena si mas itu berani keluar dari zona nyamannya di kursi empuk dengan ac sejuk untuk keluar membantu korban tabrak lari itu dengan darah dimana-mana. dan yang lebih menarik lagi, dia melakukannya dengan spontan, tanpa dipikir dulu, tanpa dianalisa dulu.

mungkin (bagiku juga) kespontanan orang untuk melakukan hal positif inilah yang semakin banyak ditinggalkan oleh banyak orang. untuk membantu orang lain, kita cenderung untuk berpikir lama untuk mengiyakan.

untung-rugi, benar-salah, capek-nyaman, menjadi sebuah jurang pemikiran kita terhadap apa yang dinamakan "ketulusan"

hari ini aku belajar untuk spontan berbuat baik.

3. pak parkir dan pak becak

aku teringat sebuah pengalaman sebulan lalu. waktu itu hujan sangat lebat mengguyur jogja. aku kehujanan dan tidak bawa mantol. maka dengan sangat amat terpaksa aku harus berteduh di depan sebuah toko. ternyata sudah ramai orang juga senasib denganku, takut dengan air hujan, dan berteduh. sekitar setengah jam kemudian, hujan tidak menampakkan tanda untuk berhenti malah semakin deras disertai angin dan geledek disana sini. di depan toko tempatku berteduh, terlihat beberapa motor yang lalu lalang, dan tidak sedikit yang terjebak macet karena mesin motor kemasukan air dan harus mendorongnya. di depan toko itu juga nampak genangan air sudah semakin meninggi karena tersumbat oleh kotoran dan sampah.

ketika aku sedang asyik melamun (I love rain muchly!), tiba-tiba datanglah dua orang bapak-bapak tua. sepertinya mereka adalah pak parkir dan pak becak yang sedari tadi juga ikut berteduh di samping toko. mereka berjalan, melangkahkan kaki ke depan toko membawa linggis, dengan diguyur hujan yang lebat, mereka terus berjalan sampai di depan sebuah lubang gorong-gorong. lalu mereka (aku yakin tidak ada orang yang menyuruhnya), dengan semangat membara, mencoba mencukil tutup gorong-gorong itu, supaya air hujan bisa langsung mengalir kebawah. dan 10 menit kemudian mereka berhasil. sungguh luar biasa dampaknya. karena setelah itu, motor-motor tak ada lagi yang macet di tengah jalan dan lalu lintas berjalan dengan lancar.

hmmm..i learn many things. satu hal, pak parkir dan pak becak melakukan suatu tindakan sederhana, pastinya, mulai dari ketulusan mereka pribadi. tidak ada yang menyuruh, karena mereka bukan pegawai yang punya atasan. karena saat ini, banyak orang baru akan melakukan suatu hal yang baik, jika itu adalah atas perintah dari atasannya, atau itu adalah suruhan dari orang yang disayanginya.

namun hari ini, pak becak dan pak parkir, mengajarkanku untuk berbuat baiklah dengan semua dan untuk semua, mulai dari dirimu.


1 komentar:

balidreamhome mengatakan...

berbuat baik sekecil apapun tetap bernilai baik dan berguna serta sangat baik daripada tidak berbuat sama sekali :-)